Pages

Saturday 14 September 2013

FADHILAT ASMA'ULLAHUL HUSNA

Assalammualaikum,hari ini coretan yang akan disampaikan adalah berkaitan dengan "FADHILAT MEMBACA ASMA'ULLAHUL HUSNA".

Fadhilatnya:

Mereka yang menghafal dan mengamalkan Asma'ul-Husna,insyaAllah akan masuk ke dalam syurga.Ayat ini sesuai dengan hadis yang dibawa oleh Rasullulah S.W.A.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.:
Nabi saw. bersabda: Allah itu memiliki sembilan puluh sembilan nama yang bagus. Barang siapa yang mampu menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu ganjil dan Dia menyukai yang ganjil.

Sesungguhnya sangat besar pahala dan fadhilatnya bagi sesiapa yang mengamalkan membaca dan menghafalnya ini.Selain daripada masuk syurga,mereka yang mengamalkannya,insyaAllah akan:
*Dimakbulkan hajatnya*Dilimpahkan rezeki dan kekayaan*Terselamat dari bala bencana*Disembuhkan penyakitnya*Ditingkatkan kedudukan dan darjatnya*Diterangkan hati semasa menuntut ilmu*sejahtera dan bahagia hidupnya





Monday 9 September 2013

BIOGRAFI HASSAN AL-BANA

Hasan Al Banna dilahirkan di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir tahun 1906 M. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Sejak masa kecilnya, Hasan al Banna sudah menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah, Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an.
Sang ayah terus menerus memotivasi Hasan agar melengkapi hafalannya. Semenjak itu Hasan kecil mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat. Siang hari dipergunakannya untuk belajar di sekolah.


Kemudian belajar membuat dan memperbaiki jam dengan orang tuanya hingga sore. Waktu sore hingga menjelang tidur digunakannya untuk mengulang pelajaran sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia lakukan selesai shalat Shubuh. Maka tak mengherankan apabila Hasan al Banna mencetak berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan al Banna telah menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun, ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum.

Demikianlah sederet prestasi Hasan kecil. Selain prestasinya di bidang akademik, Ia juga memiliki bakat leadership yang cemerlang. Semenjak masa mudanya Hasan Al-Banna selalu terpilih untuk menjadi ketua organisasi siswa di sekolahnya. Bahkan pada waktu masih berada di jenjang pendidikan i'dadiyah (semacam SMP), beliau telah mampu menyelesaikan masalah secara dewasa, kisahnya begini:

Suatu siang, usai belajar di sekolah, sejumlah besar siswa berjalan melewati mushalla kampung. Hasan berada di antara mereka. Tatkala mereka berada di samping mushalla, maka adzan pun berkumandang. Saat itu, murid-murid segera menyerbu kolam air tempat berwudhu. Namun tiba-tiba saja datang sang imam dan mengusir murid-murid madrasah yang dianggap masih kanak-kanak itu. Rupanya, ia khawatir kalau-kalau mereka menghabiskan jatah air wudhu. Sebagian besar murid-murid itu berlarian menyingkir karena bentakan sang imam, sementara sebagian kecil bertahan di tempatnya. Mengalami peristiwa tersebut, al Banna lalu mengambil secarik kertas dan menulis uraian kalimat yang ditutup dengan satu ayat Al Qur'an, "Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya."(Q. S. Al-An'aam: 52).
Kertas itu dengan penuh hormat ia berikan kepada Syaikh Muhammad Sa'id, imam mushalla yang menghardik kawan-kawannya. Membaca surat Hasan al Banna hati sang imam tersentuh, hingga pada hari selanjutnya sikapnya berubah terhadap "rombongan anak-anak kecil" tersebut. Sementara para murid pun sepakat untuk mengisi kembali kolam tempat wudhu setiap mereka selesai shalat di mushalla. Bahkan para murid itu berinisiatif untuk mengumpulkan dana untuk membeli tikar mushalla!

Pada usia 21 tahun, beliau menamatkan studinya di Darul 'Ulum dan ditunjuk menjadi guru di Isma'iliyah. Hasan Al Banna sangat prihatin dengan kelakuan Inggris yang memperbudak bangsanya. Masa itu adalah sebuah masa di mana umat Islam sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifahan Utsmaniyah (di Turki), sebagai pengayom umat Islam di seluruh dunia mengalami keruntuhan. Umat Islam mengalami kebingungan. Sementara kaum penjajah mempermainkan dunia Islam dengan seenaknya. Bahkan di Turki sendiri, Kemal Attaturk memberangus ajaran Islam di negaranya. Puluhan ulama Turki dijebloskan ke penjara. Demikianlah keadaan dunia Islam ketika al Banna berusia muda. Satu di antara penyebab

kemunduran umat Islam adalah bahwa umat ini jahil (bodoh) terhadap ajaran Islam.

Maka mulailah Hasan al Banna dengan dakwahnya. Dakwah mengajak manusia kepada Allah, mengajak manusia untuk memberantas kejahiliyahan (kebodohan). Dakwah beliau dimulai dengan menggalang beberapa muridnya. Kemudian beliau berdakwah di kedai-kedai kopi. Hal ini beliau lakukan teratur dua minggu sekali. Beliau dengan perkumpulan yang didirikannya "Al-Ikhwanul Muslimun," bekerja keras siang malam menulis pidato, mengadakan pembinaan, memimpin rapat pertemuan, dll. Dakwahnya mendapat sambutan luas di kalangan umat Islam Mesir. Tercatat kaum muslimin mulai dari golongan buruh/petani, usahawan, ilmuwan, ulama, dokter mendukung dakwah beliau.
Pada masa peperangan antara Arab dan Yahudi (sekitar tahun 45-an), beliau memobilisasi mujahid-mujahid binaannya. Dari seluruh Pasukan Gabungan Arab, hanya ada satu kelompok yang sangat ditakuti Yahudi, yaitu pasukan sukarela Ikhwan. Mujahidin sukarela itu terus merangsek maju, sampai akhirnya terjadilah aib besar yang mencoreng pemerintah Mesir. Amerika Serikat, sobat kental Yahudi mengancam akan mengebom Mesir jika tidak menarik mujahidin Ikhwanul Muslimin. Maka terjadilah sebuah tragedi yang membuktikan betapa pengecutnya manusia. Ribuan mujahid Mesir ditarik ke belakang, kemudian dilucuti. Oleh siapa? Oleh pasukan pemerintah Mesir! Bahkan tidak itu saja, para mujahidin yang ikhlas ini lalu dijebloskan ke penjara-penjara militer. Bahkan beberapa waktu setelah itu Hasan al Banna, selaku pimpinan Ikhwanul Muslimin menemui syahidnya dalam sebuah peristiwa yang dirancang oleh musuh-musuh Allah.

Dakwah beliau bersifat internasional. Bahkan segera setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Hasan al Banna segera menyatakan dukungannya. Kontak dengan tokoh ulama Indonesia pun dijalin. Tercatat M. Natsir pernah berpidato didepan rapat IkhwanulMuslimin. (catatan : M. Natsir di kemudian hari menjadi PM Indonesia ketika RIS berubah kembali menjadi negara kesatuan).
Syahidnya Hasan Al-Banna tidak berarti surutnya dakwah beliau. Sudah menjadi kehendak Allah, bahwa kapan pun dan di mana pun dakwah Islam tidak akan pernah berhenti, meskipun musuh-musuh Islam sekuat tenaga berusaha memadamkannya.

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (Q. S. Ash-Shaff: 8)
Masa-masa sepeninggal Hasan Al-Banna, adalah masa-masa penuh cobaan untuk umat Islam di Mesir. Banyak murid-murid beliau yang disiksa, dijebloskan ke penjara, bahkan dihukum mati, terutama ketika Mesir di perintah oleh Jamal Abdul Naseer, seorang diktator yang condong ke Sovyet. Banyak pula murid beliau yang terpaksa mengungsi ke luar negeri, bahkan ke Eropa. Pengungsian bagi mereka bukanlah suatu yang disesali. Bagi mereka di mana pun adalah bumi Allah, di mana pun adalah lahan dakwah. Para pengamat mensinyalir, dakwah Islam di Barat tidaklah terlepas dari jerih payah mereka. Demikianlah, siksaan, tekanan, pembunuhan tidak akan memadamkan cahaya Allah. Bahkan semuanya seakan-akan menjadi penyubur dakwah itu sendiri, sehingga dakwah Islam makin tersebar luas.

Di antara karya penerus perjuangan beliau yang terkenal adalah Fi Dzilaalil Qur'an (di bawah lindungan Al-Qur'an) karya Sayyid Quthb. Sebuah kitab tafsir Al-Qur'an yang sangat berbobot di jaman kontemporer ini. Ulama-ulama kita pun menjadikannya sebagai rujukan terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah Al-Qu'an dan Terjemahannya keluaran Depag RI, kemudian Tafsir Al-Azhar karya seorang ulama Indonesia Buya Hamka. Mengenal sosok beliau akanlah terasa komplit apabila kita mengetahui prinsip dan keyakinan beliau.
Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang senantiasa beliau pegang teguh dalam dakwahnya:
Saya meyakini: "Sesungguhnya segala urusan bagi Allah. Nabi Muhammad SAW junjungan kita, penutup para Rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Sesungguhnya hari pembalasan itu haq (akan datang). Al-Qur’an itu Kitabullah. Islam itu perundang-undangan yang lengkap untuk mengatur kehidupan dunia akhirat."
Saya berjanji: "Akan mengarahkan diri saya sesuai dengan Al-Qur’an dan berpegang teguh dengan sunah suci. Saya akan mempelajari Sirah Nabi dan para sahabat yang mulia."
Saya meyakini: "Sesungguhnya istiqomah, kemuliaan dan ilmu bagian dari sendi Islam."
Saya berjanji: "Akan menjadi orang yang istiqomah yang menunaikan ibadah serta menjauhi segala kemunkaran. Menghiasi diri dengan akhlak-akhlak mulia dan meninggalkan akhlak-akhlak yang buruk. Memilih dan membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan islami semampu saya. Mengutamakan kekeluargaan dan kasih sayang dalam berhukum dan di pengadilan. Tidak akan pergi ke pengadilan kecuali jika terpaksa, akan selalu mengumandangkan syiar-syiar islam dan bahasanya. Berusaha menyebarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk seluruh lapisan umat ini."
Saya meyakini: "Seorang muslim dituntut untuk bekerja dan mencari nafkah, di dalam hartanya yang diusahakan itu ada haq dan wajib dikeluarkan untuk orang yang membutuhkan dan orang yang tidak punya.
Saya berjanji: "Akan berusaha untuk penghidupan saya dan berhemat untuk masa depan saya. Akan menunaikan zakat harta dan menyisihkan sebagian dari usaha itu untuk kegiatan-kegiatan kebajikan. Akan menyokong semua proyek ekonomi yang islami, dan bermanfaat serta mengutamakan hasil-hasil produksi dalam negeri dan negara Islam lainnya. Tidak akan melakukan transaksi riba dalam semua urusan dan tidak melibatkan diri dalam kemewahan yang diatas kemampuan saya."
Saya meyakini: "Seorang muslim bertanggung jawab terhadap keluarganya, diantara kewajibannya menjaga kesehatan, aqidah dan akhlak mereka."
Saya berjanji: "Akan bekerja untuk itu dengan segala upaya. Akan menyiarkan ajaran-ajaran islam pada seluruh keluarga saya, dengan pelajaran-pelajaran islami. Tidak akan memasukkan anak-anak saya ke sekolah yang tidak dapat menjaga aqidah dan akhlak mereka. Akan menolak seluruh media massa, buletin-buletin dan buku-buku serta tidak berhubungan dengan perkumpulan-perkumpulan yang tidak berorientasi pada ajaran Islam."
Saya meyakini: "Di antara kewajiban seorang muslim menghidupkan kembali kejayaan Islam dengan membangkitkan bangsanya dan mengembalikan syariatnya, panji-panji islam harus menjadi panutan umat manusia. Tugas seorang muslim mendidik masyarakat dunia menurut prinsip-prinsip Islam."
Saya berjanji: "Akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan risalah ini selama hidupku dan mengorbankan segala yang saya miliki demi terlaksananya misi (risalah) tersebut."
Saya meyakini: "Bahwa kaum muslim adalah umat yang satu, yang diikat dalam satu aqidah islam, bahwa islam yang memerintahkan pemelukya untuk berbuat baik (ihsan) kepada seluruh manusia."
Saya berjanji: "Akan mengerahkan segenap upaya untuk menguatkan ikatan persaudaraan antara kaum muslimin dan mengikis perpecahan dan sengketa di antara golongan-golongan mereka."
Saya meyakini: "Sesungguhnya rahasia kemunduran umat Islam, karena jauhnya mereka dari "dien" (agama) mereka, dan hal yang mendasar dari perbaikan itu adalah kembali kepada pengajaran Islam dan hukum-hukumnya, itu semua mungkin apabila setiap kaum muslimin bekerja untuk itu."

Sunday 8 September 2013

TANGANI MASALAH MARAH

                                              


Bismillah Ar-rahman Ar-rahim. Marah... setiap orang mesti mempunyai perasaan amarah dalam diri masing2. Cuma bergantung pada seseorang untuk mengawal kemarahan masing2. Ada yang jenis marah secara melulu..dan tidak bijak mengawal kemarahan. Dari kemarahan tu, boleh meninggalkan kesan kepada insan sekeliling kita. Macam jenis saya lak, kalo marah...memang jenis x reti nak tenking2 orang. Semuanya pendam dalam hati. Dan kalo saya nak atasi perasaan marah yang membuak-buak biasanya saya akan duduk diam-diam je.. Tak bercakap.. Huhu.. fain dah sediamaklum perangai bini dia ni kan.. Sebab saya takut..kalo mengeluarkan kemarahan melalui kata-kata akan memberi kesan yang buruk & berlaku pergaduhan. Biasanya...bila saya dah reda sikit marah..barulah slow talk... Dan adakalanya perasaan marah yang amat tu, boleh mebuatkan saya menangis bila bercakap.. Tapi.. kawan2 saya selalu kata..adakalanya cara saya ni boleh mebuatkan orang x respek sebab tak pandai nak marah2 & tenking2 orang...  Apa-apa pun, saya ada tips yang nak dikongsi. dan sebagai panduan buat diri saya sendiri jugak.


Marah adalah emosi manusia yang normal dan sihat tapi apabila tidak dapat dikawal, emosi ini akan membawa masalah di tempat kerja dalam hubungan peribadi mahupun keseluruhan kualiti hidup anda. Kemarahan yang tidak terkawal akan menjadi punca pergaduhan dan penceraian sehingga menyebabkan tekanan yang serius dalam hidup seseorang. Rasa marah ini disebabkan oleh faktor dalaman dan luaran. Biasanya ketika marah, tekanan darah dan kadar denyutan jantung akan meningkat, begitu juga dengan hormon tenaga adrenalin dan noradrenalin juga turut akan meningkat. Oleh hal yang demikian jika anda ingin hidup gembira dan sihat, kawal kemarahan anda dengan sebaiknya. Ambil masa dan kawal diri dengan sebaik mungkin. Terdapat pelbagai cara bagi menangani marah, antaranya adalah seperti berikut:



1.Bertenang
Tarik nafas dalam dalam dan kosongkan fikiran. Ini mungkin dapat membantu menenangkan diri anda. Ambil nafas dalam-dalam jangan bernafas dari dada kerana ia tidak akan menenangkan anda, bayangkan nafas anda seolah-olah keluar dari perut. Secara perlahan-lahan ulangi perkataan ‘bertenang’ dan ‘jangan susah hati’, ulanginya berkali-kali sehingga anda rasa tenang. Gunakan daya imiginasi anda gambarkan suasana tenang dan menyenangkan sambil menutup mata. Sambil itu tarik nafas dalam-dalam.
2. Susun semula pemikiran
Selalunya bagi seseorang yang tengah marah selalunya mengeluarkan kata-kata yang tidak elok dan cacian bagi mengelakkan ini berlaku kita perlu guna teknik mengubah cara pemikiran. Jadi setiap kali marah, tukarkan perkara-perkara berikut kepada yang lebih rasional seperti katakan pada diri anda “ia sungguh mengecewakan”, “ia memang teruk”, atau “saya faham sekarang saya tengah sedih tapi bukan bermakna selamanya saya akan gagal”. Kata-kata itu akan menguatkan semangat anda dan menghilangkan rasa marah anda.
3. Selesaikan masalah
Kadangkala kemarahan itu timbul apabila ada beberapa masalah yang tidak dapat diselesaikan. Oleh itu selesaikan masalah anda dengan merangkakan perancangan anda, jangan lupa semak perkembangannya, selesaikan masalah dengan cara yang paling berhemah dan jangan salahkan diri jika tidak dapat ia tidak dapat memenuhi perancangan anda.
4. Berkomunikasi dengan baik
Selalunya orang yang tengah marah akan cepat membuat kesimpulan terhadap sesuatu secar tidak tepat. Jika menghadapi perbincangan hangat yang mencetuskan kemarahan, anda patut bertenang dan jangan buat keputusan ketika marah dan berfikirlah dahulu sebelum melakukan apa-apa. Jadilah pendengar yang baik pada perkara-perkara yang menyebabkan kemarahan.
 5.Luang masa untuk diri sendiri
Kadangkala suasana sekeliling akan menyebabkan kita rasa tertekan. Masalah dan tanggungjawab yang banyak akan membebankan dan ini membuatkan kita cepat marah. Oleh itu anda mestilah luangkan masa untuk diri sendiri pergilah melancong untuk memperbaharui mood.
6. Marah dengan cara yang betul
Kemarahan adalah emosi normal manusia dan emosi ini juga penting untuk kita mempertahankan diri, marahlah dengan cara yang wajar dan terkawal tanpa diikuti dengan kekerasan tapi jangan memendamkan masalah itu luahkanlah agar tidak memberi kesan pada diri sendiri. Luahkan perasaan anda pada individu yang paling anda percayai contohnya seperti kaunselor.
8.Bayangkan sesuatu yang menggembirakan
Ketika marah, pejamkan mata dan bayangkan anda sedang berada di sebuah pulau percutian bersama insan tersayang. Jika keadaan tidak mengizinkan, biarkan fikiran anda melayang jauh ke tempat yang membuatkan anda seronok. Kaedah ini amat berkesan untuk memberi ketenangan dan mengurangkan rasa marah anda.
9.Guna teknik pernafasan yang betul
Tumpukan perhatian pada teknik pernafasan anda. Fokuskan pada cara pernafasan anda dengan memastikan nafas ditarik perlahan dan disedut sedalam-dalamnya. Dengan bunyi pernafasan anda dan nikmati pergerakan keluar masuk udara yang amat amat nyaman dan menenangkan perasaan.
10.MENGUCAPKAN TA’AWUZ 
Iaitu membaca : "A'uzu billahi minassyaithanirrajim " sesungguhnya Marah itu dpd syaitan (jln masuk hasutan syaitan kpd diri manusia) Maka berlindunglah dgn Allah dari kejahatannya.
 11.LAKUKAN SESUATU UNTUK MENGAWAL MARAH
Hendaklah duduk jika sedang berdiri, berbaringlah jika dia sedang duduk. jika tidak hilang juga kemarahan dgn melakukan dua perkara tersebut maka hendaklah mengambil wudhuk (air sembahyang) sabda Rasul saw : "Sesungguhnya syaitan itu dpd api (an-nar) dan sesungguhnya dipadamkan api itu dgn air, maka apabila seseorg kamu marah, maka ambillah wudhuk (air sembahyang)" hadis riwayat Abu Daud. Sabda Rasul saw:"Ketahuilah sesungguhnya marah itu seumpama bara api pada hati anak Adam, tidakkah kamu melihat kedua matanya merah, dan bengkak urat lehernya. Maka jika dapati yg demikian itu, maka hendaklah dia meletakkan pipinya ke bumi”meletakkan semulia- mulia anggota pada tubuh manusia kepada sehina-hina tempat supaya terhapus takabbur (ego) nya yg menjadi punca perasaan marahnya itu. Sesungguhnya dia hanyalah hamba yg hina, dijadikan dari tanah, dan hidupnya adalah dgn hasil hasil sumber tanah, dan kepada tanah ia dikembalikan. Tidak wajar baginya merasa takabbur, angkuh dan sombong. 


Saturday 7 September 2013

LATAR BELAKANG IBNU SINA


IBNU SINA siapa yang tidak kenal dengan beliau.Nama beliau terkenal sampai di barat.Dalam kesempatan ini saya ingin menceritakan tentang latar belakang beliau sebagai tokoh islam."Menuntut ilmu itu adalah difardukan oleh semua orang islam".Manusia yang tidak menuntut ilmu ia akan menjadi jahil atau bahasa kasarnya ialah bodoh mereka tidak dapat membezakan mana satu yang betul dan yang mana satu salah.


RIWAYAT HIDUP IBNU SINA

Nama beliau adalah Al-hussin Bin Abdullah Bin Hassan.Beliau dikenali sebagai "Avicenna" di barat,di lahirkan pada 370 H/980M di Afsyanah Bukhori,Turkistan.Setelah bapanya meninggal dunia,beliau  berpindah ke Khowarizmi,Jurjan,Raya dan Hamadan.bertugas sebagai pakar perubatan dauliyah raya dan penasihat agong Amir A'la Al-Daulah di Asfahan.meninggal dunia pada tahun 428H/1037M.


SIFAT PERIBADI IBNU SINA

Menguasai pelbagai bidang ilmu seperti perubatan,falsafah dan sastera.Mempunyai bakat kepimpinan yang tinggi sehingga dilantik sebagai perdana menteri.


PENDIDIKAN IBNU SINA

Mendapat pendidikan awal di Bukhori.Mempelajari Al-Quran Karim semenjak berusia 5 tahun dan menghafaznya ketika berumur 10 tahun.Beliau mempelajari limu Fikah dan Tasauf daripada Ismail Zahid,ilmu Hisab dan prinsip-prinsip Giometri daripada Mahmud Al-Masah,ilmu Falsafah daripada Abu Abdullah Al-Natili serta ilmu Sains dan ilmu Istronomi daripada Al-Biruni.semasa berusia 16 tahun beliau menguasai ilmu Perubatan tanpa bantuan guru.


FAKTOR MENCEBURKAN DIRI DALAM BIDANG PERUBATAN

1.Minat beliau yang mendalam terhadap bidang ini
2.Galakkan oleh Sultan Nuh Bin Mansur yang melantik beliau sebagai doktar istana pemerintah pada masa itu.


KETOKOHAN IBNU SINA

1.Penyakit Baru:Pengaruh kuman dalam penyakit,penyakit alahan,cacar.masalah pernafasan,penyakit kulit dan lumpuh.
2.BidangFarmasi:Menghasilkan ubat dan perskripsi yang kesemuanya berjumlah 760 jenis.
3.Meningkatkan Teknologi Perubatan:Mencipta ubat bius dan benang yang khusus menjahit luka pembedahan.

SUMBANGAN IBNU SINA KEPADA TAMADUN MANUSIA

1.Ilmu Pengatahuan:Beliau menghasilkan buku sebanyak 99 buah.
2.Perubatan Dan Falsafah:Dalam bidang perubatan beliau menghasilkan kitab Al-Qonun Fi Tib dan Adawiyah Qolbiyah yang telah diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa dan digunakan sehingga zaman moden.Dalam bidang falsafah pila,beliau menghasilkan Kitabu An-Nuja'a dan Al-isyaroh.

KEISTIMEWAAN IBNU SINA

Antara keistemewaan beliau ialah kemampuan beliau dalam mengabung jalin kesepaduan antara ilmu yang saling berkaitan bagi seorang doktar.Beliau jugak mampu menghasilkan ubat-ubatan dan mencipta alat-alat perubatan.

PENGARUH IBNU SINA DALAM BIDANG ILMU PENGATAHUAN,PERUBATAN DAN FALSAFAH

Al-Qonun Fi Tib telah diterjemahkan dan menjadi rujukan utama dalam bidang Perubatan di Universiti Perubatan Barat.sementara dalam bidang Falsafah,buku-buku dan beliau masih lagi dijadikan rujukan pelajar-pelajar Universiti di Malaysia dan Antarabangsa.Beliau memperkenalkan mitodi pemerhatian (observation) dan analisis.Berdasarkan mitodi inilah ilmu Perubatan berkembang maju hingga hari ini.Terdapat banyak Universiti Pendidikan di seluruh dunia terutama Perubatan mengabdikan nama beliau.

SANJUNGAN CENDIAKAWAN TERHADAP IBNU SINA

Dibarat beliau dikenali sebagai "Putar Ahli Fizik" (Prince of Physicians).anak-anak murid beliau menamakan beliau "Ketua segala Ketua".Profesor William Osler menganggap Al-Qonun Fi Tib sebagai buku Perubatan yang terkenal yang digunakan oleh para doktor lebih lama berbanding buku-buku yang lain.Beliau jugak menggelarnya "Medical Bible".

Friday 6 September 2013

BERSAHABAT KERANA ALLAH

                                             
                                                 Bismillah Ar-rahman Ar-rahim


Sebelum memulakan perkongsian pada hari ini,saya ingin berpesan kepada sahabat-sahabat.Takut lah kepada Allah S.W.T dengan sebenar takut.Sebab ramai sekarang yang saya lihat di luar sana melakukan maksiat tanpa rasa segan silu.Manakah yang dikatakan berjiwa islam,anak muda kita meminum arak dikhalayak ramai tanpa rasa bersalah.Kuala Lumpur adalah satu bandar yang terkenal di pesara dunia.Tetapi kita boleh melihat remaja melayu,orang-orang tua yang dikatakan "islam" tetapi islam hanya pada i.c sahaja tak lebih dari itu.Keluar club,minum arak,berzina itu semua dianggap lumrah bagi diri mereka,sedangkan api neraka tunggu mereka untuk membinasakan diri mereka.Tajuk coretan saya pada hari ini ialah "bersahabat kerana Allah" yang dipetik daripada blog http://hnr318.blogspot.com/2010/03/bersahabat-kerana-allah.html.




Imam al-Nawawi dalam Riyadhussolihin menyebut dalam satu bab khusus “Kelebihanberkasih kerana Allah”, yang merujuk kepada persahabatan yang terjalin bagi mencari keredhaan Allah S.W.T. dan turut dijelaskan tentang persahabatan yang diredhai Allah S.W.T.

Beliau memulakan bab ini dengan dua ayat al-Quran iaitu ayat 29 surah al-Fath yang bermaksud “Muhammad iaitu Rasulullah dan orang yang bersamanya bersikap keras tegas terhadap orang kafir yang memusuhi mereka dan bersikap penyayang dalam kalangan sesame mereka (orang islam)”.

Satu algi ayat yang disebut beliau ialah ayat 9 Surah al-Hasyr yang bermaksud
“Dan orang ansar yang mendiami Madinah dan memiliki keimanan sebelum (berlaku penghijrahan) itu, mereka mengasihi orang Muhajirin yang datang berhijrah kepada mereka (madinah)”.

Selain itu Imam al-Nawawi juga ada menyebut 11 hadis yang berkaitan dengan tajuk ini.
Antaranya ialah sebuah hadis popular yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Musli iaitu tentang tiga sifat yang memungkinkan kita menikmati kemanisan iman. Pertama TIADA YANG LEBIH DICINTAI MELEBIHI ALLAH DAN RASULULLAH. Kedua, MENGASIHI SAHABAT KERANA ALLAH. Ketiga, MEMBENCI KEKUFURAN SEPERTI DIA MEMBENCI SEKSAAN NERAKA. Begitu sekali tingginya kedudukan persahabatan yang terjalin hasil keikhlasan mencari keredhaan Allah S.W.T.

BERSAHABAT KERANA ALLAH

Sebuah hadis lagi yang masyhur dibawa oleh Imam al-Nawawi ialah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim tentang 7 golongan yang akan dinaungi ‘Arasy di akhirat nanti. Antara 7 golongan itu salah satunya suka ditekankan di sini sabdanya “Dua orang sahabat yang bersahabat kerana Allah, mereka bertemu kerana Allah dan mereka berpisah juga kerana Allah”.

Persahabatan mereka tidak dicemari langsung apa-apa niat tidak baik atau kepentingan diri atau prasangka dan perbuatan buruk. Semoga kita dikurniakan persahabatan sebegini.

Dalam sebuah hadis lain Rasulullah S.A.W. member gambaran yang mendalam bagi mengukuhkan maksud hadis di atas, Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim ini antara lain menceritakan tentang seruan Allah S.W.T. di akhirat nanti:
“Manakah orang yang berkasih sayang dengan sebab kemualiaan-Ku? Kerana hari ini Aku akan naungi mereka dengan naungan Ku pada hari yang tiada naungan lagi selain naungan-Ku.”

AllahuAkbar…
Begitu sekali seruan Allah S.W.T. dalam memberikan ganjaran kepada mereka yang berkasih-sayang dan bersahabat demi mencari keredhaan Allah S.W.T.

KASIH RASULULLAH S.A.W.

Sebuah lagi hadis yang dibawakan oleh Imam al-Nawawi iaitu tentang anjuran serta galakan untuk kita memberitahu sahabat bahawa kita mengasihinya kerana Allah S.W.T.
Hadis diriwayatkan oleh Abu Daud dan al-NAsa’ie, Baginda berkata kepada salah seorang sahabat bernama Mu’az bin Jabal: “Ya Mu’az, demi Allah, sesungguhnya aku mengasihi mu. Kemudian aku ingin berpesan, kepada mu jangan engkau lupa membaca selepas solat doa berikut (yang bermaksud): WAHAI TUHANKU, BANTULAH AKU UNTUK MENGINGATI-MU, BERSYUKUR KEPADA-MU, dan MENGELOKKAN IBADAH UNTUK-MU”.

Lihat bagaimana Rasulullah S.A.W. sendiri memberitahu Mu’az tentang kasih Baginda sebagai seorang sahabat. Kemudian sesudah itu Baginda menunaikan tanggungjawab sebagai sahabat dengan member pesanan berkaitan doa yang amat baik dibaca selepas solat. Itulah sikap seorang sahabat – ikhlas dan inginkan kebaikan dunia dan akhirat bagi sahabatnya!
Ya Allah, kurniakanlah kami sahabat yang mengasihi kami kerana-MU, kurniakan untuk kami kekuatan untuk mengasihi mereka dalam mencari keredhaan- MU dan bantulah kami untuk bersama mentaati-Mu. Amin, ya Rabbal ‘alamin.

Doa minta dikasihi Rakan-Rakan

Allahumma habbib ‘abdika ha za ilaa ‘ibadikal mu’minina wa habbib ilaiyal mu’minin ”
Maksudnya: “Ya Allah jadikanlah hamba-Mu ini dicintai pada hati orang-orang yang beriman, dan jadikanlah mereka mencintai orang-orang yang beriman”.

(rujuk kitab Mukhtasar Silah al-Mukmin, bab Fi Talab al-Du’a’. karangan Imam al-Zahabi)
Sumber: Solusi - Isu 7.